Dengan sorot mata yang begitu letih
Setelah mencari-cari
Berhari-hari
Suara yang mulai serak dikala tertawa
Yang masih gemar berbagi pesan rahasia
Dan senang membisikkan selaksa kisah
Tatkala matahari bergegas
Hingga semburat ungu terlepas
Yang menuntunku bersolek di lemari kaca
Mengusap kerut wajah yang telah menua
Menggumamkan beberapa kalimat menggoda
Dan hembusan napas dari masing-masing kita
Mengembun, menyeruak ke mana-mana
Siapakah sebenarnya dia?
Yakni kenangan yang menorehkan mimpi
Pada tidur pulasku
Juga khayalan yang mengendap perlahan
Dalam sebutir airmataku
Dia
yang kekal dalam doaku
16 Juli 2013 - di bawah pohon Fakultas Farmasi
2 komentar:
"dia" yang pasti hanya dikau dan Tuhan yang tahu. saya nda boleh nanya begini, "siapakah dia?" hehehe
@Azure Azalea: hihi, padahal saya juga mau bertanya "siapakah dia?" :')
Posting Komentar