28 September 2012
Harapanku Bersama Senja
kutatap senja dengan mata berkaca-kaca
ada semburat ungu yang menyilaukan mata
ditemani ombak yang sedari tadi berlomba-lomba
mempermainkan hati seorang anak yang sebelumnya telah patah
kuharap suatu hari nanti kau tidak canggung lagi
jika di beberapa kesempatan kubawa kau ke tempat ini
tempat terkumpulnya semua asa yang setiap saat kucurahkan
tentang kau dan aku
kuperhatikan senja dengan lebih dekat
kutatap tanpa berkedip
hingga gerimis pun menemani
membanjiri kedua pipi
di sore yang sama, kau pergi menemui senja
bercerita banyak tentangku yang kau cinta diam-diam
meluapkan emosimu bersamaan dengan aroma pantai yang amis
benarkah itu kau ?
aku tersenyum malu, itu hanyalah salah satu harapanku bersama senja
20 September 2012
Fallin' In Love
20
September 2012. Hari ini film “Fallin’ In Love” tayang perdana di seluruh
bioskop tanah air. Film yang dibintangi oleh idola saya, Adly Fayruz. Film ini adalah
film kedua yang diperankannya, di mana film sebelumnya berjudul “Kembang
Perawan”. Seminggu yang lalu saya sudah khawatir jika saja saya tidak bisa
menyaksikannya hari ini. Jadwal kuliah yang padat dan tugas yang menumpuk
menjadi penyebab utama jika saya batal untuk menonton Fallin' In Love hari ini. Ternyata,
ada keajaiban yang terjadi hari ini. Dosen Teori Peluang hanya mengajar satu
jam dan tidak ada kuliah Algoritma setelahnya.
Segeralah
saya berangkat ke M’Tos (Makassar Town Square), pusat perbelanjaan terdekat
dari kampus, pukul 14.15 ditemani sahabat saya, Ainun dan Ulfah. Sesampainya di
bioskop M’tos, rupanya kami sudah terlambat sepuluh menit dari jam tayang film
tersebut. Tak apalah, kami tetap berniat masuk. Oh iya, hanya karena tidak
ingin ketinggalan semenit saja, kami bertiga lari tergesa-gesa layaknya mahasiswa
yang sudah terlambat kuliah pagi.
Setibanya
kami di kursi masing-masing, sejenak kami mengatur napas, dan mulai menyaksikan
film tersebut. Baru beberapa detik saja, kami sudah disambut dengan adegan ciuman
Rado (Adly Fayruz) dan Larasati (Mikha Tambayong). Alhasil, saya teriak
histeris dalam ruangan itu. Jangan tanyakan bagaimana perasaan kedua sahabat
saya ini. Sudah pasti. Malu.
Sungguh,
saya tidak mengerti dengan alur cerita film ini. Semuanya terlihat aneh. Satu-satunya
yang menahan saya untuk tetap berada di ruangan ini, yaitu Adly. Akting Mikha
Tambayong terkesan sangat dibuat-buat, tidak heran jika saya selalu teriak
ketika dia bertingkah genit di depan Adly. Saya juga kurang paham dengan sikap
si Larasati yang awalnya mencintai Rado, lalu berpindah hati ke Beben (Boy
William). Tak lama setelah itu, dia kembali kepada Rado, lalu kembali lagi
bersama Beben. Ini lebih membingungkan dari rumus Persamaan Differensial #pfft
Sempat
tadi saya mengeluarkan air mata ketika melihat Rado menangis karena merelakan
Larasati untuk Beben. Bukan. Bukan karena adegannya sangat menyedihkan, tapi
karena saya tidak sanggup melihat Adly mengeluarkan air mata T_T Hmmmm, saya
cukup senang bisa menyaksikan film ini meskipun secara umum sangat jauh dari
bayangan saya sebelumnya. Tak apalah, hitung-hitung pengganti kuliah Algortima, halah.
17 September 2012
Kalkulus di Siang Hari
seperti biasa, senin siang adalah jadwal pertemuan saya dengan kalkulus. duduk di kursi depan, tepat di hadapan sang dosen muda yang sudah siap dengan file pdf "Calculus 5th Edition" karangan James Stewartnya. gerak-gerik saya dapat terekam jelas di matanya. saya tidak bisa berbuat apa-apa selain duduk tenang dan memperhatikannya menjelaskan rumus demi rumus. kepala saya gatal meskipun sudah digaruk berulang kali. mata saya semakin berat. sekali menguap, dua kali, bahkan tiga kali. peniti yang mengaitkan jilbab saya sampai ikut terbuka akibat pergerakan rahang ketika menguap. setelah itu keluarlah beberapa tetes air mata sebagai bukti bahwa rasa kantuk ini sudah di tahap maksimal.
saatnya latihan soal. soal-soal yang kata pak dosen sangat gampang dan bisa diselesaikan di luar kepala. "iya, di luar kepala. karena materinya tidak masuk di kepala", timpal teman saya.
masih di senin siang yang suasananya sangat mendukung untuk tidur siang. semuanya masih berkutat dengan alat tulis dan kertas untuk mencari jawaban. saya mencoba melakukan hal yang sama. namun semesta tidak berpihak kepada saya untuk menemukan solusinya. saya hanya bisa menguap dan menguap. dan peniti cadangan pun dikeluarkan.
satu jam berlalu. rumus semakin banyak. bentuk-bentuk soal beraneka ragam. sang dosen masih semangat membahas limit konvergen dan divergen. penghuni kelas mulai menguap secara bergantian. beberapa diantaranya bahkan sudah berada di alam mimpi. sungguh pemandangan unik di senin siang.
sepuluh menit terakhir. disebutlah sepuluh nomor tugas yang wajib dikumpulkan di senin siang mendatang. tidak hanya itu, kami juga sepakat akan melaksanakan kuis di hari yang sama. dan lihatlah catatan saya. hanya berisikan sejumlah kalimat mengenai pertemuan hari ini. sungguh sebuah persiapan yang baik sebelum menghadapi senin siang berikutnya -......-
catatan kalkulus siang tadi
sebelum diedit
ilustrasi: sebelum kuliah
ilustrasi: usai kuliah
If people don't believe that mathematics is simple, it is only because they don't realize how complicated life is - John Louis von Neumann
7 September 2012
Kamu dan Matematika
hari pertama aku bertemu Matematika
ada kesenangan dan kebahagiaan
namun, setelah aku bertemu denganmu
ada harapan dan masa depan
mengerjakan soal-soal Matematika membuatku deg-degan
takut jika nantinya akan salah
bertemu denganmu lebih membuatku deg-degan
takut jika nantinya kamu curiga
seringkali aku menemukan cara untuk mengoperasikan soal dengan cepat
namun selalu kututupi karena aku tak mempunyai landasan akan itu
ketika kamu menyapaku, ada ekspresi kebahagiaan yang ingin mencuat
namun selalu kututupi agar hubungan kita masih menyatu
terkadang aku benci ketika bertemu persamaan kuadrat
ia selalu meminta jawaban atas pertanyaan yang sulit
dan aku sadar, masih ada yang lebih sulit
ketika bertemu denganmu
tahukah kamu barisan konvergen ?
yakni barisan yang mempunyai limit tunggal
sama halnya perasaan ini
tunggal hanya untukmu seorang
tahukah kamu relasi pada himpunan ?
yakni suatu hubungan antara dua anggota tanpa aturan memasangkan
sama halnya dengan harapanku
kita terhubung tanpa adanya status sosial yang akan memperkeruh
Matematika bukan berbicara jawaban, namun tentang proses
proses ketika aku berusaha memperolehnya
proses ketika aku sabar menemukannya
proses ketika aku bangkit jika gagal mendapatkannya
jangan tanyakan aku seberapa besar rasa ini
jangan paksa aku untuk menghitung kesetiaan ini
kamu berbeda dengan Matematika
karena kamu masih lebih rumit darinya ...
3 September 2012
Welcome Back :)
di hari pertama kuliah semester tiga ini, saya membuat sebuah tulisan di karton besar sebagai rasa bahagia saya untuk menyambut beberapa teman-teman se-prodi yang rencananya ingin pindah jurusan tapi tidak jadi pindah, hikhikhikhik :D
niat abis bikin ginian -_-
Lab Komputasi ikutan eksis, ciyeeh
ulfah - riza (salah seorang yang batal pindah :D) - me
ulfah - riza - fred
di Jurusan mana pun kita menuntut ilmu, jika kita bersungguh-sungguh maka keberhasilan akan bersama kita - Pak Zakir (dosen Matematika II di semester 2)
2 September 2012
SEMESTER TIGA \(´▽`)/
baru kali ini saya merasakan libur semester yang sangat sangat sangat panjang. ya, kurang lebih tiga bulan. program pengurusan badan yang diniatkan dari sebelum-sebelumnya, gagal total. semuanya karena pola tidur yang acak-acakan dan prokrastinasi tentunya *dijewer sama dosen*.
liburan kali ini juga memberikan saya waktu yang banyak untuk bertemu dengan teman-teman lama. mulai dari teman SD, SMP, SMA, kuliah, organisasi, sampai teman mengaji jaman kecil. beruntunglah, saya belum sempat berkenalan dengan teman-teman sekamar di rumah sakit tempat saya lahir dahulu .__.
berhubung hari ini adalah hari terakhir kita (yang umumnya mahasiswa) menikmati liburan yang cukup melelahkan ini, saya ingin mengucapkan
"Selamat Menyambut Semester Baruuu"
"Welcome Semester Tigaaaa"
"Sampai bertemu di liburan selanjutnyaaaah" \m/
*peluk Cumilicious satu-satu*
Langganan:
Postingan (Atom)