24 Oktober 2016

Kado Istimewa di Bulan Oktober

Hai semua. Rasanya sudah lama sekali tidak berkunjung kesini. Terakhir menulis, bulan Februari. Mau dibilang sibuk, tidak terlalu sibuk. Mau dibilang lengang, tidak juga.
Jadi???

Seperti penjelasan di tulisan sebelumnya, saya masih dalam perjalanan untuk memperoleh pekerjaan. Sejak menyadari betapa rumitnya program studi saya saat masih di bangku kuliah, saya tidak berpikir lagi untuk melanjutkan kuliah pascasarjana dengan program studi yang sama. Maka, hari di mana saya merayakan euforia kelulusan juga merupakan hari pertama saya mencari informasi mengenai lowongan pekerjaan. 

Mencari pekerjaan yang sesuai dan membutuhkan jurusan kita ternyata tidak semudah mencari informasi pekerjaan yang tersedia di berbagai media massa. Ketika memperoleh informasi lowongan sebuah instansi, hanya beberapa detik rasa harap akan berubah menjadi rasa sedih tatkala jurusan matematika tak ada di bagian kualifikasi. Begitu juga ketika memperoleh informasi lowongan instansi yang kualifikasinya mencari semua jurusan. Rasa bahagia akan pupus ketika melihat jenis pekerjaan yang sangat jauh dari materi dan keseharian di bangku kuliah. 

Ketika pemikiran untuk memperoleh pekerjaan yang membutuhkan jurusan saya itu menguasai diri saya, maka saya hanya bisa berikhtiar menunggu lowongan yang sesuai dan tetap belajar di rumah. Setiap harinya saya menyempatkan diri untuk belajar. Entah itu mengulang materi TOEFL saat kursus dulu, mengerjakan soal-soal CAT, serta soal-soal sejenis perhitungan yang selalu muncul di tahapan perekrutan karyawan. Namun, ketika melihat satu-persatu kawan mendapatkan rejeki pekerjaan, seketika ideologi awal saya mengenai pekerjaan yang saya inginkan akan lenyap dan saya akan melamar pekerjaan di mana saja meskipun tidak sesuai kehendak hati. 

Target saya untuk memperoleh pekerjaan yaitu tidak lebih dari setahun sejak saya meraih gelar sarjana. Namun, sebaik-baik manusia memiliki rencana, Allah juga memiliki rencana lain terhadap hidup saya. Ada hal-hal yang ingin disampaikan-Nya melalui banyak keputusasaan saya akan pekerjaan. Ketika saya sudah melewati banyak tahapan proses perekrutan dan di tahap akhir gagal, muncul perasaan di dalam diri saya bahwa kegagalan itu merupakan teguran dari-Nya akan sikap saya yang mulai angkuh ketika melewati tahapan demi tahapan tes, atau dari do'a-do'a yang masih tidak seimbang dengan ikhtiar saya.

Saya terus mencari dan mencari di mana letak yang salah dalam diri saya, ke mana Allah menuntun jalan saya, dan berpikir apakah hidup sekedar bekerja di tempat yang baik, mendapat gaji, memiliki keluarga, memiliki anak, kemudian mati. Saya terus mencari sampai pada akhirnya saya memutuskan untuk menjalani hidup sesuai dengan rencanaNya. 

Menjalani hidup sesuai dengan rencanaNya tidak serta merta lupa untuk berusaha dan berdoa. Gagal dengan target pertama, saya menetapkan target kedua, yakni mendapatkan pekerjaan sebelum berusia 23 tahun. Untuk mengingat batas harinya, saya sengaja menempel shedule board di kamar. Hari demi hari saya jalani dengan terus belajar, mencari lowongan, mengikuti tes di beberapa tempat, dan tak lupa berdo'a. Saya menjalaninya tanpa takut lagi dengan target yang tidak tercapai. 

Oktober datang. Ada rasa cemas, takut, tapi tetap santai. Seminggu hampir berlalu. Saya punya firasat akan mendapat kabar baik. Namun tak ada yang terjadi. Malam di tanggal 6 Oktober, saya mengecek hape bapak dan alangkah terkejutnya saya ketika membaca pesan untuk mengambil surat pengantar medical check up di salah satu instansi beberapa jam sebelumnya. Saya panik. Saya mengonfirmasi bahwa saya telat membacanya sebab pesan itu dikirimkan ke nomor bapak. Mereka menerima alasan saya dan menjadwalkan hari esok untuk melakukan tes kesehatan. 

dibaca pada pukul 20.00 -_-

Minggu, di hari kesembilan Oktober, saya mendapatkan jawaban dari keinginan yang selama ini belum tercapai. Saya lulus untuk mengikuti program Management Trainee (MT) di salah satu perusahaan pembiayaan terlama di Indonesia. Posisi saya di program MT ini adalah Credit Analyst, yang mana kualifikasinya berasal dari jurusan MIPA (Matematika dan Statistika). Tanggal 10 kemarin merupakan hari pertama saya berkantor dalam rangka Pre ICT atau persiapan sebelum pelatihan di Head Office. Saya lulus hanya berdua dengan kak Praja, namun posisi kami berbeda. Saat ini saya masih harus menjalani Pre ICT kurang lebih dua minggu lagi sebelum meninggalkan Makassar selama waktu yang tidak ditentukan. Awal November saya akan berangkat ke Tangerang untuk pelatihan beberapa bulan, lanjut OJT atau On the Job Training atau bahasa umumnya magang di kota yang ditentukan, kemudian penempatan di kota yang juga ditentukan dari kantor pusat. 

Do'a memang sesuatu yang rumit. Kapan do'aku dikabulkan, kenapa do'a mereka lebih dahulu dikabulkan, apa pertimbangan do'a orang lain cepat dikabulkan, semua menjadi tanda tanya. Namun yang patut disyukuri ialah saya belajar ikhtiar dan ikhlas dari do'a-do'a yang masih diperjuangkan. 

15 Oktober, hari di mana umurku bertambah, tak ada perayaan meriah lagi dari teman-teman. Bunyi notifikasi dari smartphone juga sudah tidak seramai tahun-tahun kemarin. Rasa syukur atas perjalanan hidup yang penuh suka maupun duka membuatku lebih berbahagia dari tahun manapun. Tapi sehari setelahnya saya dikejutkan dengan kedatangan sahabat-sahabat SMA yang memakai topeng bergambar Adly Fayruz di acara arisan saya dengan teman-teman SD. Saya memang pernah berceletuk ingin diberi kejutan menggunakan topeng Adly Fayruz, tapi saya benar-benar lupa akan itu. Beberapa hari setelahnya juga saya tidak kalah terkejut ketika Lhya, Acik, dan kak Tyar datang ke rumah yang mana setahu saya Lhya dan Acik sedang liburan di Lombok. Ternyata setibanya di Makassar, mereka langsung menuju ke rumah saya. 

foto ini di-like oleh Adly Fayruz di Instagram, heheu

wanita-wanita di balik topeng : Hilda, Keong, Ninda, Mongsky

I'm a birthday girl

Katanya sih mereka gonceng tiga ke rumah ._.

"Jangan dulu dikabulkan apa yang dia minta. Aku ingin mendengar tangisan dan permohonannya lebih lama lagi karena Aku mencintainya."

Selamat ulang tahun, Nu. Selamat menjalani kehidupan baru yang Allah izinkan terjadi dalam hidupmu...