9 Juli 2013

Semoga Kamu Tidak Membacanya

Sudah hampir dua minggu kamu meninggalkan tempat ini, kota ini. Dan selama itu pula aku tidak pernah melihatmu lagi. Beberapa hari kuperhatikan, rupanya kamu masih sulit untuk melupakan bayang-bayang kota ini, terutama rutinitasmu selama disini. Itu terbukti dengan beberapa tulisan yang kau hadirkan setelah mengais jejak yang akhirnya bertumpuk menjadi beberapa bagian di situs pribadimu. Aku termangu membaca tulisanmu, karena kamu masih sanggup mengingat semuanya. Beda denganku yang hanya merekam beberapa kejadian aneh, itupun karena ulahku sendiri.

Beberapa saat setelah kamu mempublikasikan tulisanmu, aku pun tidak mau kalah dengan membuat tulisan tentang kamu yang mungkin tidak pernah menyadari bahwa semesta telah menyuguhkan kita kesempatan untuk bertemu. Mengingat tulisanku sangat cetek dibandingkan kepunyaanmu, tak perlulah aku ikuti dengan sok menyebarluaskannya. 

Dalam gelap malam yang berganti, sesekali aku mengecek jejaring sosialku. Seperti ada yang mengeroyokku sambil bersahut-sahutan ketika kudapati kau menemukan tulisanku tempo hari itu. Iya, kamu menemukannya, dan bisa kutebak saat ini kamu sedang membacanya. Sekali lagi, tolong biarkan aku lenyap bersama tulisan itu sesaat setelah kau berkedip. Tingginya penayangan pada tulisan itu sebanding dengan tingginya kekhawatiran yang terus membayangiku. Rasa bersalah, takut, malu, semuanya bercampur baur. Satu-satunya yang dapat kuperbuat hanyalah menghubungi beberapa teman dan meminta tanggapannya. Aku sangat takut jika sampai tulisan itu membuatmu sakit hati, lalu dendam, dan akhirnya melaporkanku ke pihak berwajib. Aaaaahhh... 

Yang benar saja, beberapa hari setelah itu kau kembali menyebarkan link dari tulisanku di jejaring sosialmu. Dan tidak usah ditanya berapa banyak penggemarmu yang ikut merespon bahkan menyapaku. Jika memang niatmu hanya untuk menggerayangiku dengan kegelisahan dan keresahan agar aku jera, sungguh, aku sudah teramat sangat jera. 

Kemarin, lagi-lagi bayanganmu hadir begitu dini disaat nafasku telah berhembus bebas. Pada situs jejaring sosial yang santer digandrungi oleh penduduk di planet ini, kamu menambahkanku untuk menjadi teman sekaligus menandaiku sebuah gambar. Kembali aku bergelut dengan kecemasan, dan kembali rasa bimbang merenggut ruang. Entah itu merupakan maksud baik atau sebaliknya, namun rasa senang belum mampu terbayang.

Tak sengaja tadi aku melihat namamu berada di jejeran nama pengguna yang sedang berulang tahun hari ini. Aku turut berbahagia untukmu. Semoga kesehatan dan kesuksesan selalu mendampingimu. Semoga pertemuan kemarin digoreskan agar kita dapat saling mengenal. Dan semoga kamu tidak menemukan apalagi membaca tulisan ini :')

Makassar, 09 Juli 2013

Tidak ada komentar: