Kau tahu, semua ini karena terburu-buru
akulah yang terburu-buru
tersinggung
berlalu dengan angkuh
meninggalkan tanpa ragu
Akulah yang terburu-buru
marah
berlindung pada tiang-tiang penyangga
mengunci desah tawa
hingga lelah
Akulah yang terburu-buru
menutup diri rapat-rapat
bersembunyi di balik petang
tersenyum indah penuh riang
sementara kegundahan kian datang
Maka di sinilah, aku terjaga
melayangkanmu beberapa sajak
sementara udara
mengawasimu yang kerap tabah
mengulang kecewa
Sebab kutahu
hari mendatang akan hujan
dan aku, tinggal kenangan
Sajak ini pun hadir dengan terburu-buru
sebongkah kata
yang akan menjadi sampah
sia-sia
semoga saja kau memahaminya
1 komentar:
pecahkan saja kacanya biar gaduh.. *eeh haha
Posting Komentar