27 Juni 2013

Sapardi dan Hujan Bulan Juni di Bulan Juni

aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(1989)

Sebelumnya, puisi ini seringkali saya temukan pada undangan-undangan pernikahan. Saya pun kurang paham mengapa puisi ini begitu laris, padahal jika kita menelaahnya secara saksama, bukankah puisi tersebut lebih merujuk kepada puisi patah hati? Ehehe, entahlah. 

Selain puisi di atas yang berjudul Aku Ingin, Sapardi Djoko Damono, merupakan pujangga Indonesia terkemuka, juga masih mempunyai puisi keren lainnya, yakni Hujan Bulan Juni dan Pada Suatu Hari Nanti. Yaaah meskipun harus merogoh kocek yang dalam, setidaknya saya puas ketika buku kumpulan puisi Hujan Bulan Juni berada di genggaman. 

edisi soft cover

bersama Sapardi Djoko Damono. Wow!

.... tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni, dibiarkannya yang tak terucapkan, diserap akar pohon bunga itu - Sapardi Djoko Damono (1989)

Tidak ada komentar: