24 Desember 2012

Desember di Malam Hari



Lagi dan lagi. Merasa sendiri. Meratapi sepi di malam hari. Malam kesekian di desember ini. Aku tak mengerti, mengapa desemberku seakan mati. Begitu pilu, begitu menyayat hati. Mungkin ini rindu, mungkin juga iri hati. Iri kepada mereka yang dapat mengukir senyum seperti pelangi. Tapi, aku tak dapat membohongi diri. Aku masih disini. Merangkul malam dan menangisi mimpi.

Langit-langit kamar tetap menjadi saksi. Aku tak sanggup lagi. Aku ingin berlari, kemudian bersembunyi. Hingga mentari menyambutku di pagi hari.

Kupejamkan mata ini, mencoba mengingat kembali. Mengingat semua kenangan yang melekat di hati. Mengingat sosok bayangan yang selalu menghiasi hari. Mengingat sejuta kejadian yang mengundang arti.

Tiba-tiba, rintik hujan terdengar lirih. Sepi semakin menjadi-jadi. Seakan-akan mereka sedang berinteraksi. Memojokkanku yang sedang patah hati. Apa kabar kamu? Apakah malammu dirundung sunyi? semoga tidak.

Benar saja, aku melihat bentangan pelangi. Warna-warni yang mendamaikan hati. Warna-warni yang menguatkan mimpi. Tenang, aku masih disini. Menikmati desember di malam hari. Mengumpulkan harapan dan menunggumu kembali. Untukmu, wahai terkasih.

* 23 Desember di malam hari
sedang menikmati senandung hujan, dan sedang rindu

Tidak ada komentar: