16 Juni 2013

Super Heru

Sebenarnya sejak beberapa hari yang lalu saya sudah berencana untuk menuliskan ini. Cuma yaaa begitulah, berhari-hari saya mengalami hibernasi usai merampungkan Ujian Akhir Semester beserta remedial-remedialnya yang benar-benar memancarkan pesona tiada tara :| #bukanbuaian #bukankhayalan #bukanhalusinasi #bukanfatamorgana #bukanSyahrini. Jadi, tanggal 10 kemarin MNCTV menayangkan sebuah sinetron yang berjudul Super Heru yang diproduksi oleh MD Entertainment. Sinetron ini dimainkan oleh my-one-and-only Adly Fayruz, Mikha Tambayong, Harland Chaniago (drummer The Adly's), Nizam Hasan, serta aktor dan aktris lainnya. 


Heru (Adly Fayruz) adalah seorang pemuda yang perilakunya menyerupai anak berumur 10 tahun. Ia tinggal bersama Ibu yang sangat menyayanginya, namun ayahnya sangat membencinya. Heru juga memiliki seorang teman yang biasa ia sapa Kak Tari (Mikha Tambayong) yang selalu melindunginya. Saat mengetahui bahwa Adly akan main sinetron lagi, tentunya saya sangat senang. Namun, tidak sempat terpikirkan di benak saya bahwa sinetron ini bergenre fantasi dan fiksi, mengingat sinetron-sinetron Adly sebelumnya yang kebanyakan bergenre drama percintaan. Ya, semangat saya untuk menyaksikan sinetron terbaru Adly seketika menurun drastis saat melihat teaser-nya.

dly ..................................

Ternyata dalam sinetron itu juga ada sebuah makhluk aneh yang bernama Jampang yang berjanji akan selalu menolong serta membantu Heru dalam menghadapi setiap masalah yang menimpanya. Oh Adly, sebegitu susahnya kah saya untuk melihatmu tampil di layar kaca lagi sampai-sampai saya harus menyaksikan sinetron yang telah mengambil jam tayang dari animasi Shaun the Sheep ini? Belum lagi saya harus mendengar kalimat ejekan dari Bapak, "Oh, begini mi kah mukanya calon menantuku?" saat melihat penampilanmu seperti ini.

Helu gak boyeh cedih :'(

Saat menjelang penayangan episode pertama dari sinetron ini, saya masih semangat mempromosikannya  kepada teman se-prodi dengan berteriak kencang saat suasana kelas sedang hening. Tidak hanya itu, saya juga mempromosikan kepada dua orang keponakan saya yang hobinya menyembunyikan remote tv. Cara terakhir yang saya lakukan yaitu dengan berkata bahwa pemain dari sinetron tersebut adalah calon Om mereka *amiiin, dan akhirnya mereka pun luluh. 

Baru setengah jam saya menyaksikan sinetron ini, saya malah ketiduran. Dan tidak seperti kebiasaan saya yang sangat takut jika tertinggal sedetik saja untuk melihat wajah Adly, kali ini saya malah santai dan berencana untuk tidak menontonnya lagi. Saat itu juga saya teringat akan tulisan Seno Gumira Ajidarma pada kumpulan cerita Linguae, yang bertuliskan "...apakah cinta yang abadi itu sebenarnya memang ada, ataukah hanya seolah-olah ada dan dipercaya begitu rupa sehingga mengelabui para peminatnya?

Huaaah, maafkan saya Adly, maafkan saya yang tidak bisa menerima perubahanmu dalam karakter lain. Tidak seharusnya kesenjangan fisik malah menghalangi pandangan saya terhadapmu. Memang begitu banyak godaan kepada siapa saja yang mengusahakan kesetiaan. Demikianlah perasaan ini selalu diuji, apakah memang begitu kuat, atau hanya sekedar perasaan yang begitu-begitu saja. Namun, seiring bertambahnya episode, saya yakin kesetiaan ini akan utuh kembali. Ya, jika keadaan Heru mungkin sudah mulai membaik. Itu pun jika Heru masih sempat memikirkan apa yang saya pikirkan. 

dini hari. sambil menyantap makanan sahur.

Tidak ada komentar: