Rabu ini merupakan agenda UTS Kalkulus Lanjut dan Aljabar
Linier. Dua mata kuliah yang benar-benar memusingkan. Semalaman saya berusaha
fokus belajar, sampai-sampai saya masih terjaga tatkala adzan subuh telah berkumandang.
Berjam-jam membolak-balik buku Aljabar Linier tidak membuat saya lebih paham akan
materi tersebut, justru semakin bingung. Jangan tanya dengan nasib materi kalkulus,
saya hanya membacanya sekilas ketika duduk di pete-pete dalam perjalanan ke kampus.
Linear Algebra
Advanced Calculus
Rabu di pagi hari. Ujian kalkulus dimulai. Soalnya hanya
lima nomor. Saya tekankan, hanya lima nomor. Seratus menit berlalu dan saya
hanya bisa menjawab sebanyak tiga nomor. Tiga nomor itu pun sudah sangat sangat
patut untuk disyukuri *huft. Belum sempat mendinginkan kepala, dosen Aljabar
masuk. Soal dibagikan beserta kertas jawaban. Jumlah soalnya dua kali lipat
dari jumlah soal kalkulus. Atas izin dari dosen, kita boleh membuka catatan,
asal jangan jawaban teman yang dibuka. Sebelum ujian, sang dosen sempat berkata
“kerjakan soalnya sampai bosan”. Baiklah
pak, akan kukerjakan sampai bosan :’(
Dua jam setengah kami mengerjakan soal tersebut ditambah
keringanan untuk membuka catatan tidak seindah apa yang kami bayangkan. Soalnya
menggigit. Menggigit isi kepala kami. Lagi-lagi saya hanya bisa menjawab
sebanyak tiga nomor lebih. Teman-teman yang lain juga sama, huhuhu. Saya hanya
bisa manyun sambil memegang kepala yang sudah nyut-nyutan ketika keluar dari
ruangan.
Setelah melewati dua ujian tersebut, saya harus kembali melanjutkan
kuliah Logika Matematika dan dilanjutkan dengan kuliah Persamaan Differensial.
Kepala saya sudah pening. Sejak mengalami kecelakaan dan berakibat geger otak
ringan sekitar 12 tahun yang lalu, saya mudah sakit kepala jika berfikir yang “agak-agak
gimana gituh” -_- dan lihatlah, beberapa jam yang lalu saya mulai demam dan
pusing. Terima Kasih, rabu :’)
2 komentar:
Thank God I'm at Communication :sujud:
:'(
Posting Komentar